Cerita dibalik “ DIKLATSAR XXXIII Gopala Valentara”
Saudaraku, Ingatkah kau saat kali pertama kita dipertemukan
? sejak itu pula kita diperkenalkan dengan dunia Mapala Gopala Valentara.
Diklatsar XXXIII
Gopala Valentara adalah tentang kami, 12 orang yaitu Elinda, Fatimah, Estri,
Nadia, Ida, Krismona, Tari, Anwar, Agam, Rafly,Yusuf dan Zaky. Kami terlahir
sebagai saudara baru untuk selamanya.
Siang itu, tanggal 11 November 2016 kami bersiap untuk memulai cerita Diklatsar kami
untuk 6 hari yang akan berkesan seumur hidup.
“Ayo turun tuan-tuan” suara kakak dari GOVA menggedor pintu
mobil yang mengantarkan kami ketempat pertama kali yang harus kami lalui di diksar ini.
“ cepat tuan-tuan”
“ lari tuan-tuan”
“ saudara kalian tertinggal, kalian egois tuan-tuan”
“kalau capek teriak GOVA tuan”
“ jadikan GOVA semangatmu”
Dengan beban di punggung kami, kami tetap merangkak bersama,
mengandeng tangan saudara kami yang tertinggal, menghampiri dan membantu mereka
untuk merangkak lebih cepat di bawah gerimis hujan.
Saat itu kami menjadi lebih dekat, kami menghafal semua nama
lengkap saudara-saudara kami, dan mengingat lagi materi yang telah disampaikan
kakak-kakak GOVA sewaktu diklat ruang,karena semuanya akan menjadi pacuan untuk
kami bertahan hidup, untuk itu Kami diajarkan untuk menghargai orang lain.
Kami menggantungkan
nasib kami kepada saudara kami yang lain. Hanya mereka yang bisa membantu kami
saat itu.
Kami masak bersama, makan bersama, mendirikan tenda bersama,
tidur bersama, bau bersama, kita benar-benar bersama. Kita belajar menghargai
makanan, karena saat itu teman kita hanya saudara kami, dan alam.
Tidak hanya itu, kami juga bisa kuat berjalan semalaman
karena kami bersama, menaiki dan menuruni bukit bersama,kebersamaan itu seperti
magic yang memberikan kekuatan untuk perjalanan kami. Kami pantang untuk pulang
demi menyelesaikan perjalanan awal Diklatsar ke-33 Gopala Valentara.
Saudaraku, ingatkah kalian saat kita sudah lemah tapi harus
melanjutkan perjalanan kita ditangah malam?
“ Agam... jangan Agam” suara salah satu dari kita yang di
ikuti saudara kita yang lain.
“ tapi ini malam terakhir, kita harus menyelesaikan yang
sudah kita mulai, yakinlah... ini akan indah pada waktunya” sahut agam dengan
kaki sedikit pincang karena sakit.
“ tapi.. perutku sakit “ kata Rafly dengan menekan perutnya.
“ pokoknya, salah satu dari kita pulang, kita harus pulang
semua, kami sudah tidak kuat, kami butuh istirahat, lihat saudaramu mereka
banyak yang sakit” suara yang lain mencoba untuk kembali menghentikan Agam
untuk mengikuti perintah dari kakak-kakak yang menyuruh kami untuk melanjutkan
perjalanan malam ini juga.
Tangis kami kembali pecah, kakak-kakak itupun pergi karena
kami semua kompak untuk berdiam diri dan tidak melanjutkan perjalanan.
Namun, kakak komandan lapangan yang setia menghantarkan
perjalanan kami pun datang, kami diminta untuk membereskan pakaian, dan kami
pun akhirnya menuruti nya dengan beberapa syarat yang disanggupi.
“ Hello Genk”
Suara itu kembali menderu di tengah kegelapan.
Kami pun berlari cepat untuk menghampiri sumber suara dengan berteriak lantang
“ GOVA!!!”
Disana kami diberi wejangan, motivasi dari para kakak senior
dan ALB (Anggota Luar Biasa) GOVA. Dengan 3 post yang akan kami lalui, kami
kembali bersemangat.
Keesokan harinya... kami memulai lagi aktifitas kami setelah sarapan dan bersiap-siap melanjutkan perjalanan. Kakak kamandan lapangan telah datang, dan kami mengikutinya dari belakang.
Tiba-tiba ada suara...
“lari tuan, lari”
“ Hello Genk” kami berlari sambil berteriak lantang “GOVA”
Menyusuri sungai kecil yang dipenuhi bebatuan, satu-persatu dan di bawah gerimis hujan kami berlari sambil
berteriak “GOVA” . Kami berhenti di setiap post,disana ada 3 post. Lalu berlari lagi... dan akhirnya kami dipertemukan lagi berdua belas.
“merangkak tuan, merangkak”
Kala itu kami sudah lemah, namun kami berusaha untuk
merangkak lebih cepat.
“ayo Tuan, kerahkan kekuatan kalian untuk terakhir kalinya”
“jadikan GOVA semangat mu tuan”
Kami merangkak dengan sekuat tenaga, tangis kami kembali
pecah... suara kakak-kakak yang menunggu
kami membuat kami semangat dan terharu melewati nya. Kami berjejer dengan posisi masih tengkurap dengan
berteriak “GOVA” sekencang-kencangnya. Lalu, salah satu kakak disana meminta kita agar berdiri, kami berdiri tertatih sambil membantu teman yang lain, dan pada hitungan ketiga. kami disuruh untuk menghadap kebelakang. Kami menghadap ke belakang Dan akhirnya tanggal 16 November 2016 kami dilantik menjadi Anggota Muda Gopala Valentara.
Foto setelah Dilantik menjadi Anggota Muda Gopala Valentara
Saudaraku, ... jika kalian ingat cerita kita saat diklatsar itu, semoga kita bisa selalu kompak seperti saat kita berjuang di Diklatsar, Karena kita terlahir sebagai saudara Gopala Valentara angkatan ke-33.
Diklatsar yang kami lalui itu membuat kami lebih mencintai Gopala Valentara,belajar bagaimana cara untuk mencintai
alam dan melestarikannya, bagaimana kita bisa hidup dan bertahan di alam bebas, menghargai makanan dan air,dan yang terpenting Kebersamaan. Kita menjadi bagian dari Gopala Valentara, mendapatkan saudara baru yang kita namai “Rain Family” karena hujan menemani
kami dari awal sampai akhir diklatsar kami.
Tidak ada kata menyesal untuk bergabung denga keluarga
Gopala Valentara, kekeluargaan
mereka sangatlah kuat. Bahkan dari angkatan lahirnya Gopala Valentara yaitu
pada tahun 1981 – sekarang mereka yang kami panggil ALB mengusahakan berkumpul setiap
tahunnya. Itu adalah sesuatu yang sangat berkesan bagi saya, dam mulai saat itu saya percaya kalo memang persaudaraan para pecinta alam sangatlah kuat. Mereka
menyisihkan waktunya untuk berkumpul kembali dengan para anggota aktif dan berkenalan dengan anggota baru
seperti kami.
River Rafting ALB dan Anggota Gopala Valentara
Merapi Lava Tour ALB dan Anggota Gopala Valentara
Tua-Muda bersama.
Semoga kita bisa
belajar dari para senior kami...
Sukses Gopala Valentara untuk sekarang dan selamanya...!
Hello Genk!!!
wkwkwkwkwkwkwk HELLO GANK.....!!!!
BalasHapusGova....!!!!! wkwk
HapusYaelin
BalasHapusJadi minat mbak..
BalasHapus